--> Skip to main content

Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Bahasa Arab

Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Bahasa Arab merupakan Modul PPG Bahasa Arab dalam rangka Sertifikasi Guru (Sergur) Kemenag yang diterbitkan sebagai Modul PPG Khusus Guru Madrasah Kemenag Mata Pelajaran Bahasa Arab dan diharapkan dapat menjadi salah satu media belajar dalam bentuk Modul Persiapan PPG Kemenag Mapel Bahasa Arab
Materi PPG Kemenag Mata Pejaran Bahasa Arab, Modul PPG Bahasa Arab Sertifikasi Guru (Sergur) Kemenag, Modul PPG Khusus Guru Madrasah Kemenag Mata Pelajaran Bahasa Arab, Modul Persiapan PPG Kemenag Mapel Bahasa Arab

Dalam Modul PPG Kemenag Mata Pelajaran Bahasa Arab ini, Anda kami ajak untuk mempelajari ilmu sharf atau morfologi bahasa Arab. Ilmu Sharf merupakan salah satu cabang linguistik Arab yang harus dikuasai oleh guru bahasa Arab untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) atau jenjang pendidikan yang setara.

Dengan mempelajari Modul Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Bahasa Arab ini, Anda akan mendapatkan kompetensi pengetahuan bahasa Arab yang berkaitan dengan berbagai pola kata, bentuknya, perubahannya, dan aneka maknanya. Secara rinci setelah mempelajari materi dalam modul ini, diharapkan Anda dapat:

1. Mengidentifikasi takrif ilmu sharf (morfologi Arab) dan urgensinya dalam bahasa Arab. 2. Mengidentifikasi klasifikasi kata dalam bahasa Arab dengan tepat berdasarkan ciri-cirinya. 3. Mengidentifikasi kata dasar, wazan (pola), dan shighah (bentuk) kata isim, fi’il, dan harf tashrif ishtilahi (derivasi) dan tashrif lughawi (infleksi) dengan tepat berdasarkan ciri-cirinya. 4. Mengidentifikasi pola dan bentuk fi’il tsulatsi mujarrad dan fi’il tsulatsi mazid dengan tepat berdasarkan ciri-cirinya.

Relevansi Bahasa Arab di Indonesia merupakan bahasa asing dan bahasa sumber agama Islam (Al-Quran dan Hadis) yang harus diajarkan sesuai dengan kaidahkaidah bahasa yang baku atau tersandar, khususnya berkaitan dengan aturan linguistik Arab (ilmu al-lughah). Kaidah-kaidah yang harus dikuasai oleh guru bahasa Arab berkaitan dengan ilmu sharf (morfologi), ilmu nahwu (sintaksis), dan ilmu balaghah (semantik-stilistika).

Materi PPG Kemenag Mata Pejaran Bahasa Arab, Modul PPG Bahasa Arab Sertifikasi Guru (Sergur) Kemenag, Modul PPG Khusus Guru Madrasah Kemenag Mata Pelajaran Bahasa Arab, Modul Persiapan PPG Kemenag Mapel Bahasa Arab dapat anda download pada tautan yang ada di bawah

Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Bahasa Arab


Ilmu sharf ialah ilmu yang membahas tentang pola-pola kata (awzân alkalimah) dalam bahasa Arab dan perubahan bentuknya (qawa’id tashrîf al-shîghah), khususnya sebelum kata tersebut digunakan di dalam struktur/kalimat. Perubahan bentuk kata ini berimplikasi pada perubahan arti atau makna. Ilmu sharf (morfologi) termasuk bidang ilmu linguistik yang harus dikuasai lebih awal oleh para guru bahasa Arab karena struktur dasar (elemen inti) dari bahasa berpangkal pada kata, lalu frasa, kalimat, dan wacana. Artinya, guru bahasa Arab yang tidak menguasai ilmu sharf atau morfologi bahasa Arab dinilai tidak layak atau tidak memenuhi kualifikasi untuk mengajarkan bahasa Arab.

Dalam mengajarkan bahasa Arab, para guru bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA), serta juga di sekolah yang sederajat, dituntut minimal menguasai ilmu sharf (morfologi Arab), antara lain: klasifikasi kata, kata dasar (ashl al-kalimah), wazan (pola), shighah alkalimât (bentuk kata), tashrîf ishthilâhî (derivasi), tashrîf lughawî (infleksi), pola-pola fi’il tsulâtsî mujarrad, dan fi’il tsulâtsî mazîd. Dengan mempelajari materi modul ini, diharapkan Anda memperoleh manfaat untuk lebih mengenal aneka pola kata, bentuknya, perubahan strukturnya, serta beragama artinya.

Petunjuk Belajar Agar Anda dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, Anda dapat mengikuti petunjuk berikut. 1. Bacalah secara cermat tujuan belajar yang hendak dicapai. 2. Pelajari contoh yang tersedia. 3. Cermati materi ilmu sharf atau morfologi bahasa Arab ini dengan memberi tanda-tanda khusus pada bagian yang menurut Anda sangat penting.

4. Lihatlah glosarium yang terletak di bagian akhir tulisan ini, apabila menemukan istilah-istilah khusus yang kurang Anda pahami. 5. Kerjakan latihan dengan baik, untuk memperlancar pemahaman Anda. 6. Setelah Anda mempersiapkan segala peralatan yang diperlukan, mulailah membaca modul ini secara teliti dan berurutan.

KEGIATAN BELAJAR 1: TAKRIF ILMU SHARF DAN URGENSINYA

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Mengidentifikasi takrif ilmu sharf (morfologi Arab) dan klasifikasi kata (kalimah) dalam bahasa Arab.

Subcapaian Pembelajaran Mata Kegiatan 1. Menemukenali takrif ilmu sharf (morfologi Arab) 2. Menemukenali objek kajian ilmu sharf 3. Menemukenali spesifikasi dan signifikansi ilmu sharf 4. Menemukenali tujuan dan manfaat pembelajaran sharf.

bahasa Arab yang berkaitan dengan harf-harf (konsonan morfem-akar) yang asli atau tambahan, shahîh (konsonan murni) atau ‘illat (semi vokal: a, y/i, u/w), serta apakah konstruksi kata itu mengandung i‘lâl (pembuangan, penggantian, dan penukaran posisi harf illat dengan harf shahîh) atau ibdâl (penggantian/penukaran posisi harf shahîh dengan harf shahîh dan atau dengan harf illat), dan sebagainya.

Menurut Syaikh Mushthafa al-Ghalayaini, istilah tashrîf memiliki dua makna, yaitu: pertama, perubahan kalimah (akar kata) ke dalam berbagai bentuk kata baru yang berbeda-beda dan menghasilkan aneka makna, seperti perubahan kata mashdar (infinitif) ke bentuk fi‘il mâdhi, fi‘il mudhâri‘, fi‘il amr, isim fâ‘il, isim maf‘ûl, dan seperti perubahan bentuk nisbah dan tashghir.

Makna kedua, ialah perubahan yang terjadi di dalam proses pembentukan kata yang tidak menimbulkan perubahan makna, seperti ziyâdah (penambahan harf atau sejenisnya), hadzf (pembuangan harf), ibdâl (penggantian harf), qalb (penukaran posisi harf), dan idghâm (pemasukkan harf ke harf yang sejenis).

Secara lebih aplikatif, dalam khazanah pembelajaran ilmu sharf di Indonesia, Muhammad Ma‘shum bin ‘Ali, penulis Al-Amtsilah al-Tashrîfiyyah, memperkenalkan dua model tashrîf, yaitu: pertama, tashrîf isthilâhî, yaitu: perubahan kata dasar (morfem-akar) ke berbagai bentuk kalimah baru yang memiliki istilah/terminologis khusus, seperti fi‘il mâdhi, fi‘il mudhâri‘, mashdar ghair mîmî, mashdar mîmî, isim fâ‘il, isim maf‘ûl, fi‘il amr, fi‘il nahy, isim zamân, dan isim makân.

Untuk mengunduh Materi PPG Kemenag Mata Pejaran Bahasa Arab, Modul PPG Bahasa Arab Sertifikasi Guru (Sergur) Kemenag, Modul PPG Khusus Guru Madrasah Kemenag Mata Pelajaran Bahasa Arab, Modul Persiapan PPG Kemenag Mapel Bahasa Arab ini silahkan menuju ke bawah pada tautan yang disediakan di akhir artikel

Kata dasar dan kata-kata baru yang terbentuk dalam pola tashrîf isthilâhî ini diurutkan secara mendatar dan di atasnya diletakkan wazn-wazn (timbangan kata) yang menjadi acuan kata-kata di bawahnya. Model tashrîf isthilâhî ini dapat dikatakan sebagai penjabaran makna tashrîf secara aplikatif yang telah dikemukakan oleh Al-Ghalayaini di atas, yaitu perubahan suatu kata dasar (morfem-akar) bahasa Arab ke dalam berbagai bentuk kata baru yang berbeda untuk menghasilkan berbagai macam makna.

Istilah kedua yang dikemukakan oleh Muhammad Ma‘shum bin ‘Ali ialah tashrîf lughawî, yaitu perubahan suatu kalimah secara bahasa yang disesuaikan dengan keadaan subjek berupa dhamîr (pronomina persona). Acuan dalam tashrîf lughawî adalah dhamîr-dhamîr yang diurutkan secara vertikal/menurun (dari atas ke bawah) dengan klasifikasi dhamîr al-ghâ’ib, dhamîr al-mukhâthab, dan dhamîr al-mutakallim.

Dari penjelasan di atas, cakupan atau objek kajian ilmu sharf dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Al-hurûf al-ashliyyah, yaitu harf-harf asli atau konsonan-konsonan akar yang menjadi elemen dasar konstruksi kalimah (kata, morfem-akar). Elemen dasar bangunan kalimah bahasa Arab pada umumnya terdiri atas 3 (tiga) harf (konsonan).

2. Ashl al-kalimât/ashl al-musytaqqât, yaitu akar dari semua kalimah yang dibentuk atau yang menjadi turunannya. Akar kata semua kalimah bahasa Arab menurut linguis Basrah adalah mashdar (bentuk infinitif), sedangkan menurut linguis Kufah adalah fi‘il mâdhi (kata kerja kala lampau).

3. al-Awzân, yaitu wazn-wazn (penimbang/acuan kata) yang menjadi patokan bagi semua kalimah yang akan dibentuk atau yang menjadi turunannya. Acuan kata ini meliputi semua wazn untuk kata fi‘il dan isim musytaq (yang dibentuk atau menjadi turunannya).

4. Shiyagh al-af‘âl al-mutasharrifah, yaitu semua bentuk fi‘il (kata kerja, verba) yang mengalami perubahan, seperti fi‘il mâdhi (kata kerja kala lampau), fi‘il mudhâri‘(kata kerja kala kini dan akan datang), dan fi‘il amr (kata kerja perintah/imperatif), dan fi‘il nahy (kata kerja larangan).

5. Asmâ’ mutamakkinah, yaitu semua isim yang dibentuk atau diturunkan dari akar kata/masdar (infinitif), seperti isim fâ‘il (isim pelaku, active participle), isim maf‘ûl (isim bermakna objek/pasif, passive participle), shifah musyabbahah (kata sifat, adjektiva), dan bentuk-bentuk isim lainnya yang menerima perubahan.

6. Qawâ‘id sharfiyyah, yaitu kaidah-kaidah yang menjelaskan tentang pembentukan dan perubahan kalimah berbahasa Arab, seperti kaidah tentang i‘lâl (pembuangan, penggantian, atau penukaran harf ‘illah), ziyâdah (penambahan harf atau sejenisnya), hadzf (pembuangan harf), ibdâl (penggantian harf shahîh), qalb (penukaran posisi harf), dan idghâm (memasukkan harf ke harf yang sejenis).

7. Mawâzîn wa amtsilah al-tashrîf, yaitu acuan-acuan dan contoh-contoh praktis tentang perubahan kata dari akarnya dan proses pembentukannya. Acuan dan contoh proses pembentukan dan perubahan kalimah yang sudah aplikatif disebut tasrif (tashrîf), yaitu: tashrîf isthilâhî dan tashrîf lughawî. Tasrif isthilâhî ialah perubahan morfem-akar ke bentuk-bentuk kalimah baru yang memiliki istilah/terminologis khusus sebagai acuannya. Sedangkan, tasrif lughawî ialah perubahan kata yang disesuaikan dengan kondisi dhamîr [pronomina persona] yang dikenal di dalam bahasa Arab.

8. al-Ma‘nâ al-sharfî, yaitu makna yang muncul dari setiap perubahan pada kalimah, seperti ziyâdah (penambahan harf atau sejenisnya), dan makna yang terjadi pada setiap pembentukan kalimah baru dari akar kata yang tunggal, seperti makna dari fi‘il mâdhi, fi‘il mudhâri‘, dan fi‘il amr, dan fi‘il nahy serta makna dari isim fâ‘il, isim maf‘ûl, shifah musyabbahah (kata sifat, adjektiva), dan sebagainya.

Ringkasnya, ilmu sharf ialah ilmu yang mengkaji ketentuan perubahan bentuk kata bahasa Arab (qawâ‘id sharfiyyah) atau secara khusus membahas asmâ’ mu‘rabah atau mutamakkinah (isim-isim yang dapat berubah bentuk) dan af‘âl mutasharrifah (fi‘il-fi‘il yang menerima perubahan) berikut makna-makna yang terkandung di dalamnya. Dengan catatan, semua kalimah yang menjadi objek kajian ilmu sharf ini belum tersusun di dalam jumlah/struktur kalimat.

Untuk kedalam materi yang lebih rinci tentnag penjelasan Modul PPG Mata Pelajaran Bahasa Arab di atas maka silahkan Download Modul PPG Bahasa Arab Sertifikasi Guru (Sergur) Kemenag pada tautan yang telah disediakan di akhir artikel.

Download Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Bahasa Arab 


Agar materi yang anda dapatkan lebih lengkap maka Silahkan Download Modul PPG Khusus Guru Madrasah Kemenag Mata Pelajaran Bahasa Arab pada tautan yang telah tersedia di bawah ini
materi ppg kemenag bahasa arab 
Jangan lupa bagikan informasi tentang Materi PPG Kemenag Mata Pelajaran Bahasa Arab ini ke rekan Guru Madrasah lainnya agar bermanfaat. Dapatkan update Modul PPG langsung ke smartphone anda dengan mengikuti dapodikdasmen disini >> Follow
BAGIKAN KE
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar